Selasa, 24 November 2015

TINJAUAN TEKTONIK KEPULAUAN NUSA TENGGARA



Tatanan Tetonik Nusa Tenggara
Kepulauan Nusa Tenggara terletak pada dua jalur geantiklin. Geantiklin utama merupakan kelanjutan dari busur Sunda-Banda yang menerus dari Sumatra, jawa, kepulauan Nusa Tenggara hingga berakhir di pulau Banda Maluku. Geantiklin berarah barat daya timur laut terdiri dari Pulau Timor, Semau, Roti, Sawu, Raijua, Sumba dan menerus ke busur utama
Sunda Banda. Secara administrative Nusa Tenggara terdiri dari tiga daerah setingkat provensi yaitu : provensi Bali yang terletak reltif di bagian barat, provensi Nusa Tenggara Barat yang terletak pada bagian tengah dan provensi Nusa Tenggara Timur yang terletak relatif di ujung timur. Busur kepulauan Sunda-Banda  merupakan busur vulkanik yang terbentuk akibat interaksi lempeng berupa penunjaman lempeng Indo-Autralia dengan lempeng Asia.

Sampai sekarang bentuk dari busur kepulauan tersebut masih mengalami perubahan karena masih adanya pergerakan Benua Australia ke utara (Audley – Charles, dkk., 1975; Crostella dan Powel, 1976) dengan arah zona penunjaman condong ke utara yang menumbuk busur kepulauan tersebut meliputi pula P. Flores bagian barat, Sumbawa Timur dan Kepulauan Alor.
.
Aktifitas tektonik tersier  menghasilkan jejak batuan gunung api miosen awal berupa breksi volkanik, tuff, batu pasir kuarsa, batu gamping dan batuan terobosan berupa diorite, tonalit, dasit dan andesit yang lebih dikenal sebagai endapan volkanik tua. Aktifitas volkannik terus berlangsung sampai pleosen menghasilkan endapapan gunung api muda dan endapan alluvial. Penunjaman kerak samudra Hindia-Australia ke utara, menyebabkan wilayah NTB dan NTT sebagai busur volkanik yang berkomposisi kalk alkalin dan setempat-setempat diterobos batuan tonalit, dasit, diorit, andesit dan trakit. Struktur geologi yang berkembang terdiri beberapa sesar normal dan kelurusan yang umumnya berarah timurlaut – baratdaya dan baratlaut – tenggara. Struktur tersebut umumnya terdapat pada batuan gunungapi dan sedimen Tersier. Kemungkinan struktur geologi terbentuk berhubungan erat dengan struktur regional dan pembentukan batuan beku dalam pada kala Miosen Muda.  Tatanan tektonik ini telah banyak diketahui sebagai daerah potensi permineralan dan terbukti bahwa beberapa daerah mengandung cebakan mineral logam ekonomis, seperti halnya tambang Porfiri-Cu Batu hijau dan Au Submarin  Exhalative di pulau wetar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar