Sabtu, 28 November 2015

DUA KAKI SABUN YANG AJAIB



Pada post terdahulu sudah kita bahas  mengenai seluk beluk sabun yang dibuat pada jaman dahulu sampai pembuatan sabun modern. Kali ini kita lanjutkan pembahasan si benda selebritis yang  satu ini. Pertanyaan sederhana bagaimana si sabun ini bisa mengetahui kotora dan membuangnya. Untuk menjelaskanya kita perlu mendalami sifat-sifat dasar minyak dan air. 
Secara sederhana yang disebut kotoran adalah
bahan asing berminyak atau sesuatu yang melekat dengan bantuan minyak. Lalu bagaimana sih cara kita mendapat kotoran, setitik noda mikroskopis  atau apapun yang melekat pada kulit atau baju dapat melekat melalui salah satu dari dua cara: pertama, terperangkap secara mekanis dalam celah mikroskopis atau kotoran tersebut bersipat basah atau lembab yang membuatnya dapat melekat pada kulit kita. Contoh yang pertama adalah debu jalanan dimusim panas yang panjang 2015 ini..hehe kayak ngedumel orang curhat, terus yang kedua adalah lumpur yang menempel dikaki kita. Dalam kasus manapun pembilasan dengan air ditambahsedikit gosokan biasanya sudah cukup membuat kotoran tersebut kabur.

Tapi bagaimana kalao kotoran tersebut berselaput dengan minyak bukan air? Dalam kenyataanya  kotoran tersebut tidak harus membawa minyak sendiri. Kulit kita sendiri sudah berlapis minyak yang cukup untuk membuat partikel-partikel kotoran tersebut melekat. Namun tidak seperti lumpur, kotoran ini akan terus melekat karena minyak tidak menguap dan mongering seperti air. Pembilasan dengan air saja tidak cukup karena minyak berprilaku seolah-olah tidak mengenal air, air akan menggelinding seperti kita menyiram punggung sekor bebek, bulu bebek sendiri diketahui berlapis minyak.

Sampai disini jelas untuk membuang kotorang yang berselimut minyak kita harus mengusir minyaknya terlebih dahulu. Setelah itu baru kotoranya dapat dibilas dengan air. Kalo begitu gampang bagaimana kalo bak mandi kita isi dengan alcohol, minyak tanah atao bensin lalu kita berendamdidalamnya, bukankah bahan bahan ini pelarut minyak yang baik? Tentu saja ini ide gila yang tidak dianjurkan untuk dilakukan. Menjelaskan hal ini perlu berlembar lembar tulisan dan sampai saat ini hanya kasus-kasus tertentu bahan bahan ini digunakan, paling sering para montir yang berhubungan dengan kotoran cipratan oli sering memakai alcohol, bensin ataopun solar sebagai pelarutnya.

Selanjutnya mari kita bahas sabun, sabun sendiri bekerja tidak melarutkan minyak. Cara kerjanya adalah mengikat minyak kedalam air, sehingga minyak dan kotoran yang melekat dapat dibilas  dengan air lebih mudah. Molekul-molekul sabun berbentuk panjang dan tipis strukturnya tepat sama dengan molekul minyak, karena itu punya afinitas atau keakraban dengan molekul-molekul minyak. Tapi disalah satu ujungnya ada sepasang atom yang senang bergabung dengan molekul air dan ujung inilah yang membuat seluruh molekul sabun  senang bergabung dengan molekul air, membuatnya dapat larut.

Apabila sekolompok molekul sabun bertemu dengan partikel kotoran berminyak, ekor mereka yang senang berteman dengan minyak akan mengikatkan diri satu sama lain sedangkan kepala atau ujung yang satunya tetap berpegangan erat dengan air. Alhasil minyak tertarik kedalam air, selanjutnya kotoran yang semula disandera oleh minyak kini bebas untuk ikut mengalir bersama air. Ceritanya cukup sampai disini saja tentang sabun, lain kali kita sambung lagi dengan topik yang lain ya, semoga membawa manfaat..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar