Pada post terdahulu sudah kita bahas mengenai seluk beluk sabun yang dibuat pada
jaman dahulu sampai pembuatan sabun modern. Kali ini kita lanjutkan pembahasan
si benda selebritis yang satu ini.
Pertanyaan sederhana bagaimana si sabun ini bisa mengetahui kotora dan membuangnya. Untuk
menjelaskanya kita perlu mendalami sifat-sifat dasar minyak dan air.
Secara sederhana yang disebut kotoran adalah
bahan asing berminyak atau sesuatu yang melekat dengan bantuan minyak. Lalu bagaimana sih cara kita mendapat kotoran, setitik noda mikroskopis atau apapun yang melekat pada kulit atau baju dapat melekat melalui salah satu dari dua cara: pertama, terperangkap secara mekanis dalam celah mikroskopis atau kotoran tersebut bersipat basah atau lembab yang membuatnya dapat melekat pada kulit kita. Contoh yang pertama adalah debu jalanan dimusim panas yang panjang 2015 ini..hehe kayak ngedumel orang curhat, terus yang kedua adalah lumpur yang menempel dikaki kita. Dalam kasus manapun pembilasan dengan air ditambahsedikit gosokan biasanya sudah cukup membuat kotoran tersebut kabur.
bahan asing berminyak atau sesuatu yang melekat dengan bantuan minyak. Lalu bagaimana sih cara kita mendapat kotoran, setitik noda mikroskopis atau apapun yang melekat pada kulit atau baju dapat melekat melalui salah satu dari dua cara: pertama, terperangkap secara mekanis dalam celah mikroskopis atau kotoran tersebut bersipat basah atau lembab yang membuatnya dapat melekat pada kulit kita. Contoh yang pertama adalah debu jalanan dimusim panas yang panjang 2015 ini..hehe kayak ngedumel orang curhat, terus yang kedua adalah lumpur yang menempel dikaki kita. Dalam kasus manapun pembilasan dengan air ditambahsedikit gosokan biasanya sudah cukup membuat kotoran tersebut kabur.
Tapi bagaimana kalao kotoran tersebut berselaput dengan
minyak bukan air? Dalam kenyataanya
kotoran tersebut tidak harus membawa minyak sendiri. Kulit kita sendiri
sudah berlapis minyak yang cukup untuk membuat partikel-partikel kotoran
tersebut melekat. Namun tidak seperti lumpur, kotoran ini akan terus melekat
karena minyak tidak menguap dan mongering seperti air. Pembilasan dengan air
saja tidak cukup karena minyak berprilaku seolah-olah tidak mengenal air, air akan
menggelinding seperti kita menyiram punggung sekor bebek, bulu bebek sendiri
diketahui berlapis minyak.
Sampai disini jelas untuk membuang kotorang yang berselimut
minyak kita harus mengusir minyaknya terlebih dahulu. Setelah itu baru
kotoranya dapat dibilas dengan air. Kalo begitu gampang bagaimana kalo bak
mandi kita isi dengan alcohol, minyak tanah atao bensin lalu kita berendamdidalamnya, bukankah bahan bahan
ini pelarut minyak yang baik? Tentu saja ini ide gila yang tidak dianjurkan untuk dilakukan. Menjelaskan hal ini perlu berlembar
lembar tulisan dan sampai saat ini hanya kasus-kasus tertentu bahan bahan ini
digunakan, paling sering para montir yang berhubungan dengan kotoran cipratan
oli sering memakai alcohol, bensin ataopun solar sebagai pelarutnya.
Selanjutnya mari kita bahas sabun, sabun sendiri bekerja
tidak melarutkan minyak. Cara kerjanya adalah mengikat minyak kedalam air,
sehingga minyak dan kotoran yang melekat dapat dibilas dengan air lebih mudah. Molekul-molekul sabun
berbentuk panjang dan tipis strukturnya tepat sama dengan molekul minyak,
karena itu punya afinitas atau keakraban dengan molekul-molekul minyak. Tapi
disalah satu ujungnya ada sepasang atom yang senang bergabung dengan molekul
air dan ujung inilah yang membuat seluruh molekul sabun senang bergabung dengan molekul air,
membuatnya dapat larut.
Apabila sekolompok molekul sabun bertemu dengan partikel
kotoran berminyak, ekor mereka yang senang berteman dengan minyak akan
mengikatkan diri satu sama lain sedangkan kepala atau ujung yang satunya tetap
berpegangan erat dengan air. Alhasil minyak tertarik kedalam air, selanjutnya
kotoran yang semula disandera oleh minyak kini bebas untuk ikut mengalir
bersama air. Ceritanya cukup sampai disini saja tentang sabun, lain kali kita sambung lagi dengan topik yang lain ya, semoga
membawa manfaat..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar